Jumat, 03 Februari 2017

ADINDA


Adinda
Dinda selamat malam engkau, apa kabarmu hari? ini jika bukan karena engkau, mungkin aku tak mampu bertahan, dinda… engkau adalah rindu terimakasih kau biarkan aku mencintaimu lewat malam, mencintaimu lewat doa.

Untukmu Adinda aku pernah berdoa,
“Ya Allah, Untuknya yang engkau tuliskan di lauhul mahfudz aku merindukannya, meski mata dan kata tak pernah bertemu semoga ada masa rindu ini berakhir dengan ridhomu”
Adinda, engkau yang aku tunggu meski aku tak pernah tahu engkau siapa dan dimana, tapi dinda….. diantara bait puisi yang aku tulis, di balik doa yang ku panjatkan selalu ku pintakan agar kita dipertemukan dalam waktu yang tepat.

Adinda, Aku suka saat malam tiba karena malam selalu setia menemaniku dalam penantian, setia bersamaku dalam kesabaran. Dinda, jika engkau tahu malam-malam itu aku yakin engkau akan tersenyum, karena kegelapannya memancarkan satu kerinduan, kerinduan akan engkau yang akan jadi pendampingku.

Adinda, Kita semua adalah rahasia, tapi kita adalah suatu ketetapan. Dinda aku rindu, dibalik semua sabar dan penantian aku melagukanmu dengan doa. Kita tidak pernah tahu kapan kita kan bertemu atau bahkan sudah bertemu sebelumnya, hanya saja waktu yang akan mengatur semuanya. Dinda jika engkau tidak keberatan, pintalah aku jadi imammu, pintalah aku sebagai penyempurna imanmu. Pintalah kita agar bersama dimasa depan.

Adinda, Jika engkau tahu lirih jiwaku saat aku menggambarkan wajahmu dalam ketidaktahuan, siapa engkau dimana, bagaimana, kapan kita akan berjumpa, tapi dinda terkadang kita perlu menunggu lama untuk di pertemukan orang yang tepat.

Adinda, dalam ketidak tahuan kita, mungkin Tuhan ingin kita sama-sama mencari, saling merindukan dalam doa-doa yang mendekatkan jarak kita. Dinda… kita ikhlaskan pengahrapan ini di hati. Siapa aku dan siapa engaku dalam kesabaran, hingga langkah ini menjemputmu. Cinta dalam hati ini kita jaga hingga Tuhan persatukan kita.

Adinda, Musim berganti, fajar dan lembayung bertukar setiap hari, tapi keyakinan dalam hatiku akan engkau tidak, rasa ini terus tumbuh tersiram doa, keyakinan ini menguatkan ku untuk memantaskan diri untukmu. Karena engkau adalah impian, impian masa depanku. Dinda….

Dinda, Jika engkau lelah menanti bersabarlah! Karena aku sedang mencarimu. Dinda…. Jika nanti kita bertemu pandanglah jauh kedalam hatiku, dengarlah suara hatiku. Ketahui diriku dari Aku dan sepertiga malammu.

Adinda, aku punya masa lalu, masa dimana aku pernah ditinggalkan, ketika aku di beriharap lalu aku ditinggalkan, dinda…. Jika suatu saat kita bersama kita tidak perlu melakukan hal itu kita akan saling menjaga,menguatkan dan mengasihi.
 

Dinda
Engkau yang termanis
Engkau yang terindah
Kau yang mengajari arti jatuh hati



Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam aliquam massa quis mauris sollicitudin commodo venenatis ligula commodo.

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar